Selasa, 18 Mei 2010

Perintah

DEFINISI PERINTAH

Perintah adalah suatu instruksi resmi dari seorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna merealisasi tujuan perusahaan. Ada 4 unsur suatu perintah :

  1. Instruksi resmi
  2. Dari atasan kepadabawahan
  3. Mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu hal
  4. Mereliasasi tujuan perusahaan
Suatu perintah adalah bentuk resmi baik lisan ataupun tulisan, Telah dibatasi bahwa pimpinan itu adalah orang yang mendapatkan hasil dari bawahannya. Pengrelasian hasil tersebut adalah dengan memberikan perintah kepada bawahan untuk mengerjakan atau untuk tidak mengerjakan sesuatu.

TUJUAN PEMBERIAN PERINTAH

Memberikan perintah kepada bawahan haruslah untuk benar-benar merealisasi tujuan itu, karenanya setiap mereka yang memberi perintah harus memahami sungguh-sungguh apa yang menjadi tujuannya dalam memberi perintah itu.

Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan ialah untuk mengkoorsinasi kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan yang beraneka ragam itu terkoordinasi kepada suatu arah, yaitu kepada tujuan perusahaan. Memberi perintah kepada bawahan, juga bermaksud memberikan pendidikan kepada bawahan itu sendiri.

Denagan demikian, apa yang diperintahkan atasan kepada bawahan harus diawasi, agar perintah itu benar-benar dilaksanakan oleh bawahan yang bersangkutan.

PERINTAH SATU ASPEK DARI KOMUNIKASI

Suatu perusahaan hanya merealisasi tujuannya jika setiap petugas bekerja secara efesien dan ada kerjasama antara petugas yang satu dengan petugas yang lainnya. Berbagai macam cara untuk melakukan komunikasi anata seseorang dengan lainnya. Cara itu dalam badan usaha adalah dengan pertemuan-pertemuan , berbicara lewat telepon, mengirim surat, berbicara langsung dan pemberian perintah.

Komunikasi dalam garis besar terbagi atas dua macam yaitu komunikasi kedalam dan komunikasi keluar. Komunikasi kedalam dibedakan menjadi dua yaitu komunikasi horizontal dan komunikasi vertical. Komunikasi keluar yang juga menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar, diwujudkan dengan telepon, berbicara lansung atau dengan pengiriman surat.

JENIS-JENIS PERINTAH

Dalam dua hal penulis berpendapat bahwa perintah dapat diberikan dalam bentuk lisan apabila :

  1. Tugas itu sederhana.
  2. Dalam keadaan darurat.

Kebaikan dari perintah lisan :

  1. Tidak membutuhkan banyak waktu.
  2. Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal-hal yang kurang jelas.
  3. Dapat dipergunakan kepada banyak orang.
Kekurangan yang pertama dari perintah lisan adalah bahwa dia tidak terlalu dipersiapkan atau diperencanakan.

Jenis kedua dari perintah adalah perintah tertulis. Kebaikan dari perintah tertulis ialah :
  1. Mudah diperiksa.
  2. Mengetahui tanggung jawabnya.
  3. Menjamin persamaan diseluruh unsure organisasi.
Keburukan dari perintah tertulis yaitu memakan waktu dan menelan biaya. Selain itu perintah dapat digolongkan berdasarkan macam-macam situasi maupun penerima perintah, yaitu :
  1. Jenis demand, hendaklah dihindarkan kecuali dalam keadaan darurat.
  2. Jenis request sering digunakan dalam situasi kerja normal.
  3. Jenis suggestion, kerapkali digunakan untuk mendorong timbulnya insiatif, pula dalam hal kita menghadapi pegawai-pegawai yang kompeten dan bertanggung jawab.
  4. Jenis volunteer, sering digunakan untuk tugas-tugas dimana pegawai-pegawai biasanyaenggan untuk melaksanakannya.